Korupsi adalah masalah besar dalam pemerintahan Indonesia. Meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan, tetapi hingga saat ini kasus korupsi masih saja terus terjadi. Untuk benar-benar bisa memberantas korupsi, seluruh masyarakat Indonesia harus menanamkan prinsip antikorupsi. Jika kedepannya masyarakat yang sudah memegang teguh prinsip tersebut, maka ia akan menjadi pemimpin yang amanah dan berintegritas.
Selain itu, masyarakat bisa juga mengendalikan masa depan bangsa agar terhindar dari tindak pidana korupsi, dengan memilih calon pemimpin yang jujur dan bisa membawa pembaharuan untuk bangsa Indonesia. Maka dari pemilih harus lebih selektif dalam memilih calon pemimpin. Hindari calon pemimpin yang memiliki ciri-ciri pemimpin yang pro-korupsi.
Mengenali Pemimpin yang Pro Korupsi
Selama ini koruptor selalu identik dengan hewan pengerat, yaitu tikus. Kenapa demikian? Karena tikus adalah hewan yang rakus, kotor, bau, suka mencuri, dan bisa membawa penyakit bagi manusia. Analogi ini cocok dengan koruptor. Koruptor yang tidak puas mendapatkan kewajibannya, melainkan rakus ingin memiliki lebih yang bukan haknya. Dari tindakan koruptor tersebut akan memberi dampak buruk bagi pemerintah, sama halnya dengan tikus yang membawa penyakit.
Berikut ini adalah ciri-ciri pemimpin yang pro korupsi :
1. Tidak Jujur
Sebagai seorang pemimpin kejujuran adalah hal utama dalam tindakan anti korupsi. Karena jika seorang pemimpin ini jujur dengan kekuasaan yang diembankan kepadanya, maka ia akan menjalankan tugasnya sebaik mungkin dan takut untuk berbuat curang. Orang yang jujur juga merupakan orang yang dapat dipercaya baik omongannya dan perbuatannya. Hal tersebut meliputi berbagai hal, termasuk dalam kehidupan sosial. Seorang pemimpin yang jujur akan bekerja dan bertanggung jawab atas kewajibannya dan dapat diandalkan. Jika terlihat bahwa calon pemimpin tersebut tidak jujur, maka kemungkinan besar ia bisa melakukan tindakan korupsi.
2. Tidak Peduli
Sikap peduli adalah sikap mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Jika dimaknai sebagai seorang pemimpin, maka pemimpin tersebut akan peduli tentang masalah-masalah yang terjadi pada rakyatnya. Contoh, seperti kurangnya infrastruktur pada satu daerah. Seorang pemimpin yang peduli akan berusaha mengatasi permasalahan tersebut, sehingga tidak berdampak buruk pada masyarakat. Pemimpin yang peduli juga tidak akan tinggal diam dengan adanya tindakan kecurangan yang terjadi pada instansinya. Berbeda dengan pemimpin yang tidak peduli, bisa saja ia hanya peduli dengan kepentingannya saja. Meskipun banyak protes dari masyarakat dan banyak kecurangan yang terjadi, ia lebih memilih untuk mengamankan kepentingannya dari pada harus menyelesaikan permasalahan yang ada.
3. Tidak Bertanggung jawab
Pemimpin yang tidak bertanggungjawab cenderung akan mengabaikan kewajibannya dan bisa melempar masalah yang terjadi kepada pihak lain. Dalam menyelesaikan tugasnya pun tidak bisa dilakukan dengan baik. Sedangkan pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang mampu mengatasi semua masalah, menjaga amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
4. Tidak Disiplin
Pemimpin yang memiliki sifat tidak disiplin juga merupakan salah satu ciri sikap pro korupsi. Arti disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan pada satu aturan. Jika pemimpin tidak patuh akan aturan yang ada, maka ia bekerja tidak sesuai dengan peraturan yang diberlakukan.
5. Hidup Glamor
Salah satu ciri mencolok lainnya adalah gaya hidup yang glamor. Dengan gaya hidup seperti itu, pemimpin akan berusaha berbagai cara untuk memenuhi gaya hidupnya tersebut. Maka tidak heran, saat ini banyak pejabat yang mulai disoroti asal usul kekayaannya setelah aksi pamer harta di media sosial. Ciri pemimpin seperti ini juga bisa dihindari untuk dipilih sebagai seorang pemimpin.
Itulah tadi, ciri pemimpin yang memiliki sikap pro terhadap korupsi. Untuk mengetahui berbagai jenis korupsi yang sering terjadi di Indonesia, silakan kunjungi website aclc.kpk.go.id untuk informasi lebih lengkap.